April 29, 2011

Teknologi Pengolahan Emas (zaman Kuno)




Emas, logam yang berwarna kekuningan, yang namanya diambil dari bahasa inggris kuno Geolu yang artinya kuning, symbol kimianya Au dari bahasa latin Aurum. Berat jenisnya 19,32 g/cm3, titik bekunya 10640C dan titik didihnya 30810C. Sifatnya lembut dan lunak sehingga mudah dibentuk.

Hingga sekarang emas masih menjadi pilihan utama usaha pertambangan logam, terlebih karena harga logamnya yang saat ini melonjak drastis higga mencapai lebih dari US$700/oz. Metode pengolahan emaspun telah jauh berkembang, mulai dari amalgamasi higga bioleaching. Emas juga telah dikenal selama ribuan tahun sebelum kita lahir.

Pada dasanya ada beberapa zaman dimana pengolahan emas dimulai, tiap zaman masih meninggalkan banyak torehan teknologi saat itu, yaitu:

1. Pra Sianidasi (zaman kuno)

Emas dan perak telah dikenal mulai dari kekuasaan Menes di Mesir 5000 tahun lalu ketika telah digunakan sebagai alat pebayaran berbentuk butiran dan batangan. Juga digunakan sebagai dekoratif dan perhiasan hingga sekarang. Prosesnya dimulai dengan mencari partikel emas yang terlarut di laut hitam yang kemudian dilewatkan pada bulu domba sehinga partikel emas ini tertangkap dan dikupulkan. Emas juga menjadi simbol kekayaan. Raja Midas bahkan mengharapkan semua yang tersentuh oleh tangannya menjadi emas.

Pertambangan emas terbesar terpusat di sekitar Harz (jerman Timur) dan pegunungan Alpen dengan proses amalgamasi dan distilasi (retorting) yang merupakan bagian dari teknik metalurgi. Kemudian meledaknya harga emas di tahun 188-an membuat eksploitasi ini jadi lebih marak dan aktivitas penambangan juga mulai menggunakan pemisahan meas dengan pengotor menggunakan metode gravitas melalui pendulangan (panning) dan gelundung (trommel). Kemudian selama era bonanza, teknologi menangkap emas sangat berkembang dengan menggunakan potasium sianida (KCN) untuk membersihkan permukaan emas dari merkuri dan tembaga dan sampai saat inipun masih digunakan.

Ternyata metode ini tidak dapat digunakan untuk mengolah partikel emas halus yang terperangkap dalam mineral sulfida sampai tahun 1848 Platter memperkenalkan proses pengolahan dengan klorine pada batu hasil peremukan agar menghasilkan emas klorida yang dapat larut dalam air. Namun ini menyebabkan cutt of grade menajdi naik dan biaya makin mahal. Salah stau solusi yang cukup riskan adalah dengan memanggang (roasting) pirit di temperatur rendah dengan injeksi oksigen (Molesworth, 1891) yang selanjutnya diproses dengan amalgamasi. Tahapan selanjutnya banyak ditemukan bahan yang mampu melarutkan emas dan perak seperti senyawa bromida, sianida, tiosulfat dan tiourea.

Ternyata proses pirometalurgi ini juga bisa diaplikasikan untuk beberapa logam lain seperti konsentrat emas-besi, timbal, perak dan tembaga. Mineral logam dicampur dengan bahan tambahan (flux) untuk memperoleh matte dilanjutkan dengan peleburan. Teknik ini dikenal sebagai fire assay, kemudian produk ini dimasukan ke dalam coupel sehingga timbalnya menghilang dan yang tertinggal hanya emas dan perak.

Sejalan dengan proses klorinasi yang dikembangkan Plattner. Proses pre teratment juga mulai digunakan termasuk bioleaching yang menggunakan bakteri untuk mengkonsumsi mieral sulfida sehingga hanya emas yang tertinggal.

Iklim ekonomi yang berkembang selama decade 60-70an juga memaksa makin manjunya teknologi pengolahan emas sehingga boming eksplorasi mulai di seluruh dunia. Dan selame decade ini ditemukan beberap teknologi yang mampu meningkatkan perolehan recovery emas bahkan untuk emas berkadar rendah. Perkembangan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi kimia dan sekarang mulai beralih ke green chemistry.

Beberapa teknologi maju dan ekonomis untuk digunakan dalam proses penambangan dan pengolahan emas tersebut antara lain:

1. Carbon in Pulp (CIP)
Proses carbon in pulp atau CIP ini mulai dikembangkan di awal 70-an. Proses ini adalah pelindihan batuan bijih emas melalui proses sianidasi kemudian partikel emas dalam larutan kaya emas tersebut diserap oleh pori-pori karbon. Karbon ini adalah akrbon active (activated carbon) yang dapat di-recycle. Karbon berisi emas ini selanjutnya dicuci dan dielektrolisa shingga menghasilkan dore bullion emas.

Proses ini bisa menekan cost produksi dan menghasilkan recovery yang lebih baik. Tidak hanya itu, ada juga hasil sampingan (by product) pengolahan emas yaitu perak yang hadir dalam jumlah ekonomis.

2. Heap Leaching
Heap leach adalah metode yang dikembangkan oleh Henin dan Lindstrom untuk mengolah bijih berkadar rendah skala besar dengan cost production kecil sehingga kadar di bawah cut of grade masih bisa ekonomis. Heap leach ini adalah proses pelindihan batuan emas kadar rendah yang ditimbun, kemudian larutan berisi partikel logam disaring dan dipisahkan dengan elektrolisa. Heap leach dilakukan berulang-ulang dan dalam skala besar. Di Indonesia, heap leach ini dilakukan di PT. Newmont Minahasa Raya di Sulawesi Utara.

3. Bijih Refraktori
Bijih refraktori adalah bijih emas yang tidak dapat diolah dengan cara sianidasi sederhana karena terbungkus oleh mineral lain (terinklusi) seperti sulfide atau telluroid. Namun bijih ini dapat disianidasi setelah mengalami pemanggangan untuk merusakan partikel mineral pembungkus emas. Bijih ini dapat diolah dengan klorinasi yang dilanjutkan dengan sianidasidan presipitasi seng atau dengan CIP.

Metode biologis yang dikembangkan beberapa tahun terakhir adalah dengan memanfaatkan bakteri pengkonsumsi mineral sulfide seperti thiobaccilus ferroxidans. Bakteri ini akan “memakan” mineral sulfide sehingga emas bisa di-leaching atau dikenal sebagai proses bio leaching.

April 28, 2011

Tips Jual Beli Emas


Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam membeli Emas, baik emas lantakan (emas batangan) maupun emas perhiasan.

Pertama: Mencari informasi harga emas hari ini. Informasi ini bisa diperoleh dari internet atau langsung bertanya dan membandingkan harga di toko-toko penjual emas.

Kedua: Mencari Dealer toko emas yang memiliki reputasi baik. Di Indonesia, belum ada standarisasi emas. Untuk menentukan harga, peranan toko emas sangat dominan. Selain mencari toko yang memberikan harga termurah, kita juga harus tahu reputasi toko emas tersebut. Emas yang kita beli ditoko A, jika hendak dijual ditoko B, pasti harganya jatuh. Mengapa? Sebab, tidak ada standar karetase emas, sehingga peranan toko memainkan harga sangat besar.

Ketiga: Perhatikan kualitas emas, terutama yang berbentuk perhiasan. Bila kita hendak membeli, kita harus membayar dua harga. Yaitu harga nilai emas itu sendiri dan harga ongkos pembuatannya. Tapi jika kita hendak menjual, yang kita peroleh hanya nilai intrinsiknya (nilai emasnya sendiri). Ongkos pembuatannya tidak akan diperhitungkan.

     Beli dan Jual Emas di Toko Emas

Berikut ini Tips dalam membeli emas  dan menjual emas:

- Gunakan idle money atau sisihkan sekian persen dari penghasilan rutin untuk membeli emas secara periodik.

- Carilah informasi harga emas sebelum membeli atau menjual emas.

- Tentukan apakah ingin memiliki emas perhiasan, emas batangan / emas lantakan, atau koin emas. Pahami kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

- Jika ingin membeli emas perhiasan, perhatikan tren maupun selera konsumen pada umumnya, baik disaat ini maupun kecenderungan di depan.

- Pilihlah penjual yang terpecaya dan berpengalaman. Membeli dari toko emas abal-abal akan mempersulit kita menjual emas kembali.

- Usahakan menawar ongkos jasa pembuatan (khususnya untuk emas perhiasan). Pada prinsipnya, ongkos itu bisa ditawar. Semakin berat emas yang akan dibeli, semakin fleksibel ongkos jasanya.

- Belilah emas bersertifikat agar harganya tetap tinggi ketika hendak dijual.

- Pilihlah penjual yang bersedia membeli kembali emas kita.

- Jangan ragu meminta ujicoba kadar emas

- Simpanlah emas di tempat yang aman. Sebaiknya emas disimpan di brankas besi atau di safety deposit box.

- Jika mengoleksi perhiasan, pilihlah yang bobotnya relatif kecil agar lebih fleksibel dan mudah dijual kembali.

- Pantau terus perkembangan harga emas, terutama pada saat terjadi fluktuasi yang cepat dan tajam. Juallah pada saat harganya tinggi, belilah pada saat harganya rendah.

- Usahakan tidak menjual emas karena terdesak kebutuhan yang bersifat konsumtif. Kalau terpaksa hendak dijual, pilihlah koleksi lama yang telah memberikan keuntungan signifikan.


Jual Beli Emas Batangan dan Emas Perhiasan

 
Berinvestasi pada emas memang serba gampang. Kita tinggal memesan, membeli, dan seketika itu juga emas sudah ada ditangan. Proses pembeliannya sangat mudah dan juga murah. Tidak perlu keluar biaya untuk perjanjian notaris, tidak perlu proses balik nama. Mungkin yang lebih sulit adalah memikirkan cara dan tempat untuk menyimpannya.

Selain harus aman dari incaran maling, menyimpan emas juga harus memperhitungkan resiko kerusakannya. Emas batangan atau koin emas misalnya, jangan sampai rusah dalam penyimpanan. Jika emas itu cuil atau penyok, tentunya nilainya akan berkurang. Selain itu, jika sertifikatnya hilang, nilainya juga akan anjlok.
Menjual kembali emas yang dikoleksi juga bisa dilakukkan dengan mudah. Namun, keteledoran pada saat membeli atau menyimpan, bisa berakibat fatal pada saat kita menjual. Misalnya, kita membeli emas lantakan tanpa sertifikat. Pasti harganya akan jatuh pada saat menjual. Atau, karena teledor dalam menyimpan dan merawat, ternyata perhiasan emas kita berubah warnanya. Harga jualnya juga pasti berubah.

Mengenali faktor faktor yang mempengaruhi harga Emas



--“The desire of gold is not for gold. It is for the means of freedom and benefit.” R. W Emerson--


Meskipun perlu, sebenarnya tidak terlalu penting bagi kita untuk mempelajari terlalu dalam data pergerakan harga emas, kemudian mengambil kesimpulan tentang trend, lalu membuat prediksi-prediksi harga emas di masa datang, apalagi sampai menetapkan teori atasnya.

Karena jika niat kita ‘lurus’ hendak menyelamatkan harta, ditambah dengan harapan jangka panjang untuk menaikkan ‘value’ simpanan diri pribadi atau keluarga, maka sesungguhnya tak ada yang namanya ‘waktu yang salah’ untuk mengawali pembelian atau penyimpanan Dinar. Tak ada istilah ‘waktunya kurang tepat’, atau ‘saatnya memborong’ dalam investasi Dinar emas.

Apalagi jika kita berinvestasi dalam Dinar emas atau emas pada umumnya dalam kerangka upaya individu, bukan dengan niat komersial. Beda halnya jika Anda menjalankan sebuah usaha yang memperjual-belikan emas, misalnya toko emas atau usaha pemurnian dan pencetakan emas, maka statistik yang menyangkut prediksi harga emas menjadi informasi terpenting bagi bisnis Anda.

Selain itu, harga emas terlalu sulit untuk diramalkan. Nanti waktu kita sia-sia, habis untuk mengamati pergerakan harga berupa grafi-grafik di layar kaca. Para ahli sendiri lebih mampu menyajikan prediksi harga emas dalam jangka menengah dan panjang, diatas 6 bulan. Emas adalah komoditas yang sangat independen, harganya hampir sepenuhnya dipengaruhi pasar. Meskipun pemerintahan-pemerintahan di dunia berusaha mempengaruhi harga emas, kemampuan mereka terbatas dan makin lama makin habis pengaruhnya.

Jika kita lihat trend jangka panjang harga emas, apa yang telah terjadi selama 1.400 tahun semenjak Dinar dan Dirham ditetapkan sebagai mata uang resmi dalam kekhalifahan Islam, maka data itu sebetulnya telah sangat banyak bercerita.

Pak Muhaimin Iqbal, dalam berbagai tulisannya di geraidinar.com dan buku-buku tentang Dinar dan Dirham, menjelaskan banyak teori yang bisa gunakan untuk memprediksi harga emas, yang biasanya dihubungkan dengan kondisi ekonomi dunia, inflasi dan kehancuran uang kertas, diantaranya Greenspan-Guidotti Rule, Deret Fibonacci, prediksi harga emas versi National Inflation Association (NIA), dan lainnya.

Teori-teori tersebut akan sangat bermanfaat bagi kita, apalagi jika kita memiliki banyak waktu untuk mengumpulkan dan menganlisis informasi dari berbagai sumber. Jika ilmu ini kemudian digunakan sebagai sarana syiar untuk mengembalikan kesadaran umat Islam kembali pada Dinar atau emas pada umumnya, maka tentu berlipat-lipat pahala amalnya.

Lalu bagaimana dengan yang awam ? Bagaimana bagi mereka yang tak cukup waktu, mungkin karena kesibukannya, atau tak punya informasi yang cukup ke sumber-sumber informasi terpercaya ?

Berikut ini kami sajikan beberapa gejala lokal, regional hingga global yang mudah kita tangkap, terutama melalui media cetak dan elektronik, yang jika terjadi dapat mendorong naik harga emas :
- Kepanikan financial secara global
Menengok sejarah di belakang, krisis global biasanya terjadi dalam skala menengah setiap 5 tahun sekali, dan krisis besar setiap 10 tahun sekali. Jadi kita hidup dalam tekanan-tekanan ekonomi yang membuat daya tahan kesejahteraan dan kemakmuran kita menjadi rentan. Dalam situasi tak pasti ini, harga emas justru naik. Diantara depresi, resesi dan krisis ekonomi yang pernah terjadi adalah Great Depression 1930, krisis local di AS tahun 1970 – 1971, tahun 1980 krisis energi dunia karena harga minyak naik, krisis tahun 1998 yang menyapu sebagian besar negara berkembang, dan terakhir tahun 2008 hantaman krisis kembali menimpa Amerika.

- Angka inflasi naik tak terkendali
Angka psikologis 2 digit (misalnya 13%) pada inflasi menandakan sesuatu yang tak nyaman telah terjadi, berakibat pada naiknya harga-harga. Pada situasi inflasi naik, maka nilai emas juga makin tinggi melebihinya. Pada tahun 2009 lalu, performa emas meyakinkan dengan naik 24,9% setahun, ‘meninggalkan jauh’ inflasi yang cukup rendah di bawah 10%. Inflasi hanya mengikis nilai uang kertas, tapi tak mempengaruhi sedikitpun harga emas.

- Kejadian politik besar yang mempengaruhi kestabilan politik internasional
Kejadian-kejadian seperti 9/11, perang 7 tahun Iran vs Irak, penyerbuah Irak ke Kuwait, dan lainnya, terutama yang melibatkan negeri-negeri barat dan Timur Tengah sebagai pemasok utama minyak dunia, membuat situasi tak menentu. Dalam situasi seperti ini, emas selalu jadi pegangan dan sandaran. Emas justru naik ketika situasi geopolitik membuat cemas tak menentu.

- Kurs Dollar menguat
Banyak orang menyangka jika Dollar melemah terhadap mata uang lain, misalnya terhadap Rupiah, maka harga emas akan turun. Padahal tidak. Harga emas dunia masih ditakar dengan US Dollar. Sehingga jika menguat, maka harga emas akan terbawa naik.

- Kenaikan harga minyak dan harga komoditas pada umumnya
Dalam grafik yang menunjukkan pergerakan nilai yang membandingkan emas dengan komoditas lainnya selama puluhan tahun, terlihat bahwa kenaikan keduanya proporsional. Ketika harga kebutuhan pokok naik, harga minyak mentah dan emas juga naik. Kenaikan yang proporsional ini sebetulnya menunjukkan kehebatan dasar dari emas, yaitu nilai belinya terhadap komoditas selalu tetap. Sementara uang kertas berkebalikan : daya belinya terus menurun terhadap komoditas.

- Naiknya permintaan emas sebagai cadangan devisa negara
Ketika terjadi berbagai tekanan dan goncangan ekonomi dunia, negara-negara biasanya – seperti biasa – mencari pelarian ke emas untuk memperkuat ketahanan ekonomi negaranya. Contohnya ketika krisis ekonomi AS makin parah tahun lalu, dimulai bulan September 2009 negara-negara seperti China, India, Mauritius dan Sri Lanka memperkuat cadangan devisanya berupa emas seberat 403 ton. Permintaan yang demikian banyak, ditambah situasi krisis yang belum usai, membuat harga emas meroket hingga ke titik tertingginya USD 2.000 per troy once pada awal Desember 2009.

- Naiknya konsumsi emas dunia dan permintaan emas di pasar lokal
Pada situasi ini, hukum permintaan dan penawaran yang berlaku. Ketika permintaan emas di pasar local maupun dunia naik, maka akan mendorong naik harga emas. Mengapa sebab-akibat ini terjadi dalam pola yang sama dan demikian sederhana ? Sebabnya adalah karena jumlah cadangan emas di perut bumi bertambah seiring pertambahan jumlah populasi manusia, yaitu sekitar 1,5% saja per tahun. Jadi emas selalu cukup, namun selalu langka. Emas tak pernah kelebihan supply yang membuat harganya turun. Yang terjadi sebaliknya : penambangan dan pengolahannya terbatas, sehingga emas tetap saja langka. Ketika permintaan naik dan supply tetap, maka otomatis harganya naik.



Penawaran dan Permintaan Emas 

Emas langka. Hari ini ada 165.000 metrik ton stok yang ada di atas tanah. Jika setiap ons emas ini ditempatkan di samping satu sama lain, kubus yang dihasilkan dari emas murni hanya akan mengukur 20 meter ke segala arah.

Permintaan untuk komoditas alam barharga dan terbatas ini terdiri dari banyak sektor dan geografis. Sekitar 60% dari emas hari ini telah menjadi perhiasan, dimana India dan China memperluas kekuatan ekonomi mereka dengan cadangan emas. Di Asia Timur, India dan Timur Tengah emas memiliki makna kultural yang kuat, atau sekitar 70% dari perhiasan emas dunia pada tahun 2009.Tapi, perhiasan hanya menciptakan satu sumber permintaan; investasi, cadangan bank sentral dan sektor teknologi semuanya signifikan. Setiap terjadi dorongan dinamika yang berbeda, akan menambah kekuatan emas dan independensi.

Dalam membuat penawaran, perusahaan pertambangan emas beroperasi di setiap benua dunia. Penyebaran geografis yang luas ini berarti isu-isu, politik dan lainnya dalam suatu wilayah tidak berdampak pada pasokan emas. Disamping produksi tambang, daur ulang menyumbang sepertiga dari seluruh pasokan saat ini. Selain itu, Bank Sentral juga selain berkontribusi memasok, harus menjual sebagian cadangan emas yang dimiliki.
Perlu dicatat bahwa setelah 18 tahun sebagai penjual bersih, sebagian besar Bank Sentral hanya menjadi pembeli bersih, karena itu menyebabkan penurunan pasokan yang signifikan, walaupun naik simultan sesuai dengan permintaan. (sumber, www.gold.org)

Karakteristik Emas


Kimia unsur emas, nomor atom 79, lambang Au (dari bahasa Latin Aurum), adalah lembut, berkilau kuning, logam lunak. Ia adalah salah satu transisi logam berat dan atom adalah 196,967; berada di grup 1B dalam tabel periodik bersama dengan tembaga dan perak.

Emas adalah elemen kimia dengan symbol Au (dalam bahasa latin: aurum) dan nomor atom 79. Emas adalah metal berharga yang paIing diminati pada perhiasan, dalam bentuk patung dan untuk ornament sejak awal yang tercatat dalam sejarah. Metal ini hadir dalam bentuk bongkahan atau bijian batu, dalam lapisan dan endapan batu. Emas itu padat, lunak, bersinar paling mudah dibengkokkan  dan merupakan metal yang paling dapat dibentuk. Emas murni memiliki warna kuning terang dan kilauan alaminya dianggap menarik, yang tidak berkarat dalam air atau udara. Emas adalah salah satu bahan metal pembuat koin dan membentuk dasar untuk standar emas yang digunakan sebelum keruntuhan sistem Bretton Woods di tahun 1971.

Industri modern termasuk bidang kedokteran gigi dan elektronik menggunakannya, dimana emas telah secara tradisional memberi faedah karena ketahanannya yang baik terhadap korosi oksidasi. Secara kimia, emas  adalah metal yang mengalami peralihan dan dapat berbentuk trivalent (tiga valensi) dan kasion univalent (valensi tunggal) terhadap solvasi. Pada STP yang diserang oleh larutan regia (campuran dari asam), yang membentuk asam chloroauric dan oleh solusi yang bersifat alkali dari sianida namun bukan pada asam tunggal seperti hydrochloric, nitrat atau asam sulfur. Emas menghancurkan air raksa, membentuk cadangan amalgam namun tidak bereaksi terhadapnya. Emas tidak dapat dipecahkan dalam asam nitrat yang akan menghancurkan perak dan benda lain berbahan metal, dan sebagai dasar dari teknik penyulingan emas yang diketahuo juga sebagai “inkuartasi dan pemisahan”. Asam nitrat telah lama digunakan untuk memastikan kehadiran dari emas dalam partikelnya dan ini adalah cara asli dari istilah colloquial untuk “uji keasaaman”, mengacu pada standar pengujian emas untuk hasil yang luar biasa.

Emas adalah metal yang paling bisa dibentuk dan dibengkokkan dari semua jenis metal yang ada; satu gram emas dapat ditempa mejadi ukuran satu meter kubik atau satu ons menjadi 300 kuadrat tinggi. Daun emas dapat ditempa cukup tipis untuk menjadi tembus cahaya (memerlukan surat). Cahaya yang dipancarkan berwarna biru kehijauan, karena emas member pantulan yang keras pada warna kuning dan merah.
Emas siap untuk dicampur dengan bahan metal lainnya. Campuran ini dapat diproduksi untuk memodifikasi kekerasannya dan sifat metalurgi lainnya, untuk mengontrol tingkat peleburan atau untuk menciptakan warna yang eksotis (lihat dibawah). Emas adalah bahan pengantar yang baik pada panas dan elektronik dan memantulkan radiasi sinar infra merah dengan kuat. Secara kimia, emas tidak dipengaruhi oleh udara, kelembaban dan zat korosif, dan untuk itu sangat cocok digunakan untuk koin dan perhiasan dan sebagai bahan pelindung lapisan pada bahan lainnya, juga merupakan bahan metal yang lebih memberi reaksi.
Bagaimanapun juga, emas bukan tidak giat secara kimia. Halogen bebas akan bereaksi pada emas, dan cairan regia melarutkannya melalui formasi dari gas klorin yang mana menyerang emas untuk membentuk ion chloraurate. Emas juga dilarutkan dalam solusi alkali dari sianida patasium dan dalam air raksa, membentuk tambalan air raksa untuk pembentukan emas.

Tingkat okisdasi umum dari emas termasuk +1 (emas(I) atau campuran aurousor) dan +3 (emas(III) atau campuran auric). Ion emas dalam solusinya siap dikurangi dan diendapkan sebagai metal emas dengan menambahkan bahan metal lainnya sebagai pengurang zat. Tambahan metal adalah diproses oksidasi dan dilarutkan yang membuat emas dapat dipindahkan dari solusi dan dapat ditemukan sebagai sebuah lapisan endapan murni.

Emas metalik murni berkualitas tinggi tidak menghasilkan rasa, dengan menjaga ketahanannya pada korosi ( ini adalah ion metal yang memberi rasa pada bahan metal).

Sebagai tambahan, emas sangat tebal, satu kubik meter beratnya 19300 kg Denga perbandingan ketebalan pada timah adalah 11340kg/m3 dan bahwa dari elemen ketebalan osmium adalah 22610 kg/m³.


Warna dari emas murni adalah kuning metalik. Emas, Caesium dan tembaga adalah elemen berwarna metalik dengan warna alami dibanding putih atau kelabu.

Warna kelabu yang biasa terdapat pada metal tergantung dari mikroskop elektron laut yang mampu menyerap dan memancarkan ulang energy cahaya melalui frekuensi jarak yang luas. Emas bereaksi berbeda, tergantung pada efek relativitas yang hampir tak kentara yang berpengaruh pada seluruh putaran orbit disekitar atom emas.

Warna umum campuran emas seperti emas merah muda dapat dibuat dengan menambahkan beberapa jumlah tembaga dan perak, seperti diindikasikan dalam diagram dibawah ini. Campuran yang berisi palladium atau nikel juga penting dalam industri perhiasan komersial karena memproduksi campuran emas putih. Yang kurang umum, adalah tambahan batu manggan, aluminium, besi, indium atau elemen lainnya yang menghasilkan warna yang lebih tidak umum  dari emas untuk diaplikasikan pada bermacam media.


Perbedaan warna dari  bahan campuran Ag-Au-Cu
Aplikasi - Sebagai uang logam metal
Terbitan khusus koin Kanada gambar daun maple dengan kemurnian tertinggi dari koin emas yang ada dengan sebuah jaminan 99.999%
 

Alat Pertukaran Pembayaran
Di beberapa negara, emas digunakan sebagai standar untuk pertukaran moneter, tapi praktek ini telah
ditinggalkan dengan meningkatnya kesanggupan nilai tukar. Negara terakhir yang kembali pada penggunaan mata uang emas adalah Switzerland, yang pengembaliannya 40% dari nilainya sampai ia bergabung dengan Dana Moneter Internasional di tahun 1999, emas murni terlalu lunak untuk penggunaan biasa dan jenis kekerasan berdasarkan campurannya dengan tembaga atau lainnya yang berbahan metal. Kandung dari campuran emas diukur dalam karat (k), emas murni disebut sebagai 24k.
Emas batangan 220kg dipamerkan di Museum Emas Chinkuashi, Republik Cina.
Koin-koin emas dimaksudkan untuk perputaran uang sejak tahun 1526 hingga tahun 1930an dimana jenisnya merupakan standar campuran 22k yang disebut juga mahkota emas, untuk kekerasanya. Kolektor modern/ investasi koin batangan (yang tidak memerlukan pemakaian alat mekanis yang baik) biasanya 24k, meskipun American Gold Eagle, emas pada pemerintahan yang berkuasa di British dan South African Krugerrand terus diproduksi pada bentuk 22k dalam tradisi sejarah. Terbitan khusus koim bergambar Canadian Gold Maple Leaf mengandung kemurnian emas tertinggi dibanding batangan koin yang ada, dengan kemurnian 99.999% (.99999 kebaikan).  Terbitan koin terkenal Canadian Gold Maple Leaf memiliki kemurnian 99.99%.  Beberapa koin emas murni 99.99% lainnya saat ini ada tersedia, termasuk edisi koin emas Kangguru Australia (pertama muncul ditahun 1986 sebagai bongkahan emas Australiam dengan tema kangguru yang muncul di tahun 1989), beberapa koin seri Australian Lunar Calendar dan seri Austrian Philharmonic. Pada tahun 2006, percetakan uang logam Amerika Serikat mulai memproduksi koin emas batangan seri American Buffalo yang juga mengandung kemurnian 99.99%.
Emas digunakan sebagai media pertukaran moneter melalui sejarah bersama dengan atau dibanding dengan bahan mineral lainnya seperti perak, garam dan tembaga. Pada permulaan perang dunia pertama, negara yang sedang berperang menggunakan standar emas cadangan kecil, membumbungkan nilai tukar mereka untuk membiayai usaha peperangan. Setelah perang dunia kedua, emas ditukar dengan sistem pertukaran mata uang mengikuti sistem Bretton Woods. Banyak pemegang emas ditempat penyimpanan (seperti koin batangan atau bullion) menyimpannya untuk antisipasi terhadap inflasi atau kekacauan ekonomi. Kode mata uang ISO untuk emas batangan adalah XAU.

April 26, 2011

Pasar Emas Global



Pada dasarnya terdapat lima pasar emas utama diseluruh dunia. Mereka adalah New York, London, ZĂ¼rich, Hong Kong dan Sydney.

Harus diperhatikan bahwa Pasar Emas Batangan London terkadang dibingungkan dengan Pertukaran Metal London yang cukup berbeda.  Hanya emas yang diperdagangkan pada Pasar Batangan London sementara bahan metal lainya, selain emas, diperdagangkan pada Pasar Pertukaran Metal London. Jadi emas dianggap sebagai metal dengan jenisnya sendiri dalam istilah disini.
Harga emas sebenarnya ditentukan dua kali sehari di London. Disinilah grup banker bersatu dan “menentukan” harga emas, dengan kata lain memutuskan berapa yang akan menjadi harga emas pada momen tertentu ketika mereka menentukan harganya. Tentunya harga lalu perubahan oleh waktu dan pindah naik atau turun tergantung pada beberapa pengaruh dan persepsi dari nilai emas. Alasan untuk menentukan lebih kepada untuk menstabilkan dan sebagai harga stabil sehari dua kali untuk digunakan oleh badan perbankan.  Semacam  bahan acuan harian , dapat anda katakan demikian. Menentukan harga sebenarnya dijtentukan dalam Poundsterling dan yang kemudian diubah, oleh beberapa jenis pasar, kedalam nilai tukar negara mereka. Secara umum diseluruh dunia, harga emas terdengar dalam US dollar dan Euro.

Setiap pasar memiliko jam operasi mereka sendiri tergantung pada zona waktu dan hal ini berarti bahwa emas dapat ditransaksikan kurang lebih searah jarum jam. Hal ini menyebabkan banyak transaksi terjadi diatara pasar-pasar yang ada.

Nilai dan harga dari emas beragam tergantung pada beberapa faktor. Beberapa dari faktor ini adalah, beragam nilai tukar, khususnya US dollar. Harga dari komoditi yang lain, harga minyak, situasi ekonomi dan perubahan pada situasi di seluruh dunia. Peristiwa dunia, seperti perang dan pengaruh udara yang dramatis, seperti juga gempa bumi, gelombang pasang dan lain lain.
Pengaruh terbesar pastinya adalah nilai dari emas terhadap mata uangnya. Ada ratusan analisa jrian yang ditulis dengan sibuk bagi apa yang mereka piker harga emas akan lakukan, apakah naik atau turun atau tetap stabil.  Pada analisa terakhir tidak seorangpun bisa mengira dengan 100 persen kepastian jika nila emas akan naik atau turun.

Dalam jangka panjang, orang bisa melihat secara historis bahwa harga emas selalu naik. Mempersiapkan bahwa bisa terjadi inflasi, manipulasi mata uang, naik turunya ekonomi  dimana akan lebih aman untuk mengatakan bahwa dalam jangka panjang, emas akam terus menjadi tren seperti yang selalu dimilikinya sejak lebih dari 100 tahun lalu. Hal ini dapat membingungkan untuk menentukan apa yang harus dilakukan, apakah membeli emas, menjual emas atau hanya menyimpan saja apa yang sudah dimiliki.

Anda juga dapat menanyakan pertanyaan seperti, emas macam apa yang perlu dibeli? Bullion dalam bentuk koin atau batangan? Atau membeli dalam bentuk saham atau produser emas atau ETF? Setiap pilihan tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Koin dan batangan adalah yang paling dipilihin kebanyakan dari mereka yang ingin menyimpan nilai dan yang lebih pada tujuan penyimpanan jangka panjang.

Lebih mudah untuk memindahkannya pada jangka yang lebih pendek seperti pasar harian atau bahkan berdasarkan jam, yang merupakan saham pada perusahaan emas dan emas tersebut sebagaimana dana pertukaran diperdagangkan, dimana sebuah bank mungkin akan menahan persediaan saham, lalu anda membeli atau menjual sepotong dari emas itu yang diwakili oleh rekening yang anda miliki pada bank tersebut.

Membeli dan menjual saham pada perusahaan emas dan pembuat emas akan lebih mudah menguap dan biasa dilakukan pada pasar-pasar melalui agen perantara saham (makelar) atau jika anda menggunakan dana melalui manajer dana.

Pasar Emas Global
Berikut adalah daftar lima pasar emas utama diseluruh dunia:
New York ACCESS MARKET® - Waktu transaksi (waktu setempat)
  1. 2:00siang - 8:00 pagi
  2. 2:00siang - 8:00 pagi Senin sampai Kamis
  3. 7:00 malam - 8:00 pagi Sabtu
Setelah jam perdagangan futures dilakukan melalui sistem perdagangan elektronik NYMEX ACCESS dimulai pukul 2:00 siang pada setiap hari Senin sampai setiap hari Kamis dan berakhir pada pukul 8:00 pagi pada hari berikutnya. Pada hari Minggu, sesi elektronik dimulai pada pukul 7:00 malam.  Seluruh waktu adalah waktu New York. Transaksi dilakukan dalam US Dollar.

London - Waktu transaksi pasar (waktu setempat)
8:30 pagi - 4:00 sore, untuk bahan perhiasan mulai pukul 10:30 pagi hingga 3:00 sore
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, disini harga metal ditetapkan dua kali sehari, yang dikenal sebagai Penentuan London, terdapat bahan acuan untuk petugas perdagangan emas diseluruh dunia. Perdagangan disini dilakukan dalam Poundsterling.

Zurich - Waktu transaksi pasar (waktu setempat)
8:00 pagi - 5:00 malam.
Tiga bank terbesar di Switzerland mengelompokan emas mereka untuk tujuan-tujuan dari pasar inil. 

Euro adalah mata uang yang digunakan disini.
Hong Kong - Waktu transaksi pasar (waktu setempat)
  1. 8:30 pagi - 12:30 siang
  2. 2:30 sore - 5:30 sore.
Hong Kong adalah pusat dari perdagangan emas untuk Asia Timur Jauh dan wilayah Asia Tenggara Mata uang yang digunakan disini adalah Hong Kong Dollar.

Sydney - Waktu transaksi pasar (waktu setempat)
9:00 pagi - 3:00 sore.

Lokasi geografis Australia secara ideal telah menempatkan zona waktu yang baik untuk menjaga kelangsungan dari spot pasar emas setelah pedangan di New York pulang kerumah dan sebelum pedagan Asia terbangun. Sydney buka tak lama setelah pasar New York ditutup dan tetap bguka saaat psar Hong Kong buka. Mata uang US Dollar diperdagangkan disini.
Sebagai tambahanm harga emas diperlihatkan dalam US Dollar dan Euro pada seluruh pasar diseluruh dunia.

Emas, memang adalah metal yang sangat populer dan pasar emas adalah tempat yang sangat aktif dengan jutaan dollar yang ditransaksikan pada emas setiap harinya.

Sejarah Emas




Pada sekitar tahun 1790an Inggris mengalami sebuah kerugian besar-besaran karena kekurangan uang logam perak dan dihentikannya percetakan uang logam emas yang lebih besar. Lalu dikeluarkanlah "token" uang logam perak dan memukul telak uang logam asing. Dengan berakhirnya Perang Napoleonic, Inggris mulai melakukan program besar-besaran mengembalikan uang logam yang menciptakan kekuasaan tertinggi standar emas dan mensirkulasikan mahkota, setengah mahkota, dan secepatnya juga mengeluarkan uang logam ¼  sen pada tahun 1821. Pada tahun 1833, uang kertas dari Bank of England notes dibuat menjadi alat pembayaran yang sah, dan penebusan dari bank-bank lain sangat mengecilkan hati. Pada tahun 1844 didirikanlah  Bank Charter Act yang uang kertas keluaran Bank of England, berlapis penuh emas, yang merupakan standar yang sah. Sehubungan dengan interpretasi yang keras pada stadar mata uang emas, tahun 1844 ini ditandai sebagai berdirinya standar penuh mata uang emas untuk uang Inggris.

Terbentuknya standar emas internasional
Ketika Jerman menjadi sebuah negara bersatu mengikuti perang Franco-Prussian (19 Juli 1870 – 10 Mei 1871), hal itu menjadi tonggak berdirinya dan mempertegas nilainya emas. Kebanyakan negara lain mengikutinya dengan cepat. Emas menjadi dapat diangkut, digunakan secara universal dan merupakan unit penilaian yang stabil. Ekonomi dunia yang dominan saat itu berada di Inggris , yang telah memiliki ikatan yang sudah berdiri lama pada standar emas.
Tujuan utama dari entah sistem uang pemerintahan yang menurut sejarah telah ada untuk menyediakan seigniorage, atau laba pembuatan uang, bagi pemimpin pemerintahan dalam rangka menyediakan mereka kekuatan pembelian umum selama masa genting, khususnya pemimpin-pemimpin menggunakan tampuk pimpinan mereka untuk membatasi dan oleh sebab itu tidak dapat menaikan pajak untuk mengeksekusi pembelaan ikatan yang diperlukan bagi kelangsungan hidup negara mereka.
Standar emas menggantikan standar uang logam emas pada abad 17-19 di Barat sebagai  perang pembelaan tertentu  yang diperluas kepada standar uang logam emas yang sudah tidak lagi layak fungsinya.  Sejarah yang sama menaikkan standar sebuah emas di Cina sejak abad ke 9 hingga awal abad ke 17.
Tanggal-tanggal pengadopsian standar emas
  1. 1717: United Kingdom pada £1 setara 113 grains (satuan berat) (7.32 g) dari emas murni.
  2. 1818: Netherlands pada 1 guilder setara 0.60561 g gold.
  3. 1834: United States de facto pada 20.67 dolar setara 1 troy oz (31.1 g) emas
  4. 1854: Portugal pada 1000 réis setara 1.62585 g emas.
  5. 1871: Germany pada 2790 Goldmarks setara1 kg emas.
  6. 1871: Japan pada 1 yen setara 1.5 g emas.
  7. 1873: Kesatuan Keuangan Latin (Belgium, Italy, Switzerland, France) pada 31 francs to 9.0 g gold
  8. 1875: Kesatuan Keuangan Scandinavian: (Denmark, Norway and Sweden) pada 2480 kroner setara 1 kg emas.
  9. 1876: Perancis secara internal.
  10. 1876: Spain pada 31 pesetas setara 9.0 g emas.
  11. 1878: Finland pada 31 marks setara 9.0 g emas.
  12. 1879: Austria (lihat uang jenis  florin Austria dan Mahkota Austria).
  13. 1881: Argentina pada 1 peso setara 1.4516 g emas.
  14. 1893: Russia pada 31 roubles setara 24.0 g emas.
  15. 1897: Japan pada 1 yen kehilangan nilai setara dengan 0.75 g emas.
  16. 1898: India (lihat mata uang rupee India).
  17. 1900: United States de jure.
Sepanjang dekade 1870an sebelum Perang Sipil yang mengalami deflasi dan kemuraman perekonomian dimana menciptakan permintaan secara berkala untuk mata uang perak. Bagaimanapun juga,  usaha untuk memperkenalkan mata uang tersebut secara umum telah gagal, dan meneruskan tekanan umum terhadap standar emas. Pada tahun 1879, hanya uang logam emas yang diterima melalui Kesatuan Keuangan Latin, yang disusun oleh Perancis, Italia, Belgia, Switzerland dan kemudian Yunani, meskipun secara teori, perak adalah alat putar dalam sirkulasi uang.

Standar emas dimasa ramai hingga masa krisis (1901–1932)
Menggantungkan pembayaran emas untuk membiayai perang
Sebagaimana terjadi pada perang-perang besar sebelumnya dibawah standar emas, pemerintahan Inggris menggantungkan nilai tukar uang kertas dari Bank of England pada emas, di tahun 1914 untuk membiayai operasi militer dalam perang dunia pertama. Pada akhir peperangan, Inggris berada pada seri peraturan kesanggupan nilai tukar, yang meng-kurs-kan Permintaan Uang Postal dan Surat-surat Perbendaharaan Negara, yang mana berbeda dari  Surat-surat Perbendaharaan Negara Amerika Serikat. Pemerintahan Amerika mengambil ukuran yang sama. Setalah perang, Jerman yang banyak kehilangan emasnya dalam perampasan, tidak sanggup lagi untuk meneruskan percetakan uang logam "Reichsmarks" dan beralih pada nilai tukar uang kertas, meskipun Republik Weimar kemudian memperkenalkan "rentenmark" dan kemudian membuat sisi uang logam yang seluruhnya berlapis emas dalam usahanya untuk mengontrol hiperinflasi.
Seperti telah terjadi setelah perang-perang besar sebelumnya, Inggris kembali pada standar emas di tahun 1925, yang agak enggan dilakukan oleh Winston Churchill. Meskipun sebuah harga emas yang lebih tinggi dan inflasi yang signifikan mengikuti penundaan masa perang, Churchill tetap mengikuti tradisi dengan melanjutkan pembayaran konvesi pada harga emas sebelum masa perang. Selama lima tahun sebelumnya sampai pada tahun 1925 harga emas diatur menurun sampai pada tingkat seperti sebelum masa perang, menyebabkan deflasi pada seluruh negara-negara dari Kerajaan Inggris dan Commonwealth yang menggunakan mata uang Pound Sterling. Namun kenaikan pada permintaan akan emas untuk pembayaran nilai tukar yang mengikuti pembukaan lagi negara Eropa dari tahun 1925 sampai pada 1928 menghasilkan kenaikan lebih jauh pada permintaan relatif akan emas  hingga barang-barang dan oleh sebab itu kebutuhan akan harga barang-barang yang lebih murah dikarenakan harga tetap pada nilai tukar dari uang terhadap barang-barang. Dalam rangka menarik emas, Inggris perlu untuk menaikan nilai dari investasi pada aset domestiknya. 

Mereka perlu menaikan permintaan akan mata uang poundnya. Dengan melakukan hal ini, Inggris telah menarik emas dari kekuatan mata uang Amerika, yang menurunkan pengadaan uang Amerika juga menekankan kedudukan ekonomi Inggris sendiri. Karena harga-harga ini mengalami penurunan dan efek penurunannya dapat diprediksikan, pemerintah Inggris akhirnya meninggalkan standar tersebut pada 20 September 1931.

Swedia juga meninggalkan standar emas pada Oktober 1931l dan negara-negara Eropa lainnya mengikuti. Bahkan pemerintahan Amerika Serikat, yang memiliki hampir seluruh emas di dunia  ($175 juta yang mengalir pada Amerika ditahun 1929 dan $280 juta pada tahun 1930) berpindah untuk membantali pengaruh dari Depresi Terbesar dengan menaikkan harga resmi emas (dari sekitar $20 menjadi $35 per ons) dan untuk itulah pada hakekatnya menaikan keseimbangan tingkat harga pada sekitar tahun 1933-1934.

Depresi dan Perang Dunia Ke Dua
Inggris ragu untuk kembali pada standar emas
Selama periode tahun 1939–1942, pemerintahan Inggris menghabiskan banyak persediaan emasnya dalam pembelian amunisi dan persenjataan perang dengan cara “tunai dan bawa” dari Amerika dan negara-negara lainnya. Kekosongan cadangan Amerika ini meyakinkan Winston Churchill pada ketidakpraktisan untuk kembali pada standar emas seperti pada masa sebelum perang. Untuk singkatnya, perang telah membuat Inggris bangkrut. John Maynard Keynes, yang berargumentasi terhadap standar emas, mengajukan untuk memberi kekuatan untuk pencetakan uang ditangan Bank of England yang dimiliki oleh perseorangan. Keynes, dalam peringatannya mengenai ancaman inflasi mengatakan, “dengan proses inflasi yang terus menerus, pemerintah dapat menyita secara diam-diam dan tanpa observasi terlebih dahulu, sebuah bagian terpenting dari kemakmuran penduduknya. Dengan metode ini, mereka tidak hanya menyita namun mereka menyita dengan sewenang-wenangi; dan sementara prose ini membuat melarat banyak orang, sebenarnya hal ini juga membuat kaya beberapa orang”. Agak mungkin karena hal ini, pada tahun 1944, perjanjian pendirian Dana Moneter International Bretton Woods dan sistem moneter internasional yang berdasarkan nilai tukar dari beberapa mata uang nasional terhadap mata uang dollar Amerika Serikat yang sudah saatnya ditukar dengan emas. Hal ini juga menghindarkan negara-negara dari memanipulasi nilai tukar mata uangnya untuk mencapai sebuah tepi dalam perdagangan internasional.
Standar Emas Internasional sebelum masa perang (1946–1971)
Artikel Utama: Sistem Bretton Woods
Setelah perang dunia kedua, sebuah sistem yang sama pada standar emas didirikan oleh perjanjian Bretton Wood. Dibawah sistem ini, banyak negara-negara yang memiliki nilai harga emas relatif tetap menukar uangnya pada dollar Amerika. Amerika berjanji untuk menetapkan harga emasnya pada $35 per ons secara implisit, lalu semua mata uang memancangkan pada dollar juga memiliki nilai tetap dalam artian emas. Dibawah pemerintahan President Perancis, Charles de Gaulle sampai tahun 1970, Perancis menurunkan cadangan dollarnya, memperdagangkan mereka untuk emas dari pemerintahan Amerika, hal itu telah mengurangi pengaruh luar negri pada ekonomi. Hal ini, sejalan dengan ketegangan pengeluaran keuangan dari Lyndon Johnson's Great Society dan perang Vietnam, telah mengantar President Richard Nixon untuk menyingkirkan harga tetap emas pada tahun 1971 yang menyebankan hancurnya sistem tersebut.

Teori
Sejarah uang terdiri dari tiga fase: komoditas uang, dimana nilai sebenarnya dari obyek yang dapat ditukar; kemudian uang perwakilan, dalam hal ini uang kertas (sering disebut dengan sertifikat) digunakan untuk mewakili komoditas nyata yang diletakkan ditempat lain; dan yang terakhir adalah uang kesanggupan, dimana uang kertas bersampul yang hanya untuk penggunaan  "merupakan alat pembayaran yang sah menurut hukum" pada pemerintahan, secara tertentu oleh penerimaan pembayaran hutang pada pemerintah (biasanya pajaj-pajak).
Uang komoditas nyaman untuk dibawa dan diletakkan. Uang ini juga tidak mengijinkan pemerintah untuk mengontrol atau membuat aturan pada alur dagangnya dalam dominasi mereka dengan kemudahan seperti yang dilakukan pada standarisasi mata uang. Dengan begitu, komoditas uang memberi jalan untuk mewakilkan uang dan emas dan jenis lainnya sebagai cadangan yang disisihkan.
Emas adalah bentuk umum yang mewakili uang karena kejarangannya, ketahanannya, dapat dibagi-bagi, tahan terhadap jamur dan kemudahan pengindentifikasiannya, sering berhubungan dengan perak. Perak biasanya adalah alat pembayaran yang sah, dengan emas sebagai metal untuk cadangan moneter. Sulit untuk memanipulasi standar sebuah emas untuk disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi terhadap uang, menyediakan ketidakleluasaan praktek terhadap pengukuran yang bank sentral mungkin gunakan sebaliknya untuk memberi tanggapan pada krisis ekonomi.
Standar emas secara beragam menentukan bagaimana pengembalian emas dapat diimplementasikan, termasuk jumlah mata uang per unit tukar. Nilai tukar mata uang itu sendiri hanyalah kertas dan tidak memiliki nilai bawaan, namun dapat diterima oleh pedagang karena dapat ditebus kapan saja dengan mata uang yang senilai. Sertifikat (uang kertas) sebuah perak Amerika sebagai contoh,dapat ditukar dengan sebuah perak sungguhan.
Uang perwakilan dan Standar Emas melindungi warga negara dari inflasi besar-besaran dan dari penyalahgunaan kebijakan moneter lainnya, seperti terlihat pada beberapa negara pada masa Depresi Hebat. Bagaimanapun juga, mereka bukan tanpa masalah dan krisis mereka, dan begitu juga sebagian yang ditinggalkan melalui pengangkatan internasional pada sistem Bretton Woods. Sistem tersebut secara berangsur-angsur hancur pada tahun 1971, pada masa dimana seluruh negeri berubah pada kesanggupan uang penuh.
Sehubungan dengan analisa yang hadir kemudian, permulaan dalam mana sebuah negara meninggalkan standar emas dapat dipastikan bahwa ekonominya sedang pulih. Sebagai contoh, Inggris Raya dan Skandinavia, yang meninggalkan standar emas pada tahun 1931, pulih dengan lebih baik dibandingkan dengan Perancis dan Belgia, yang masih tetap lebih lama pada standar emas. Negara-negara seperti Cina, yang memiliki standar perak, hampir terhindar dari depresi secara keseluruhan. Hubungan antara meninggalkan standar emas  sebagai yang membuat prediksi kuat pada kepelikan depresi negaranya dan lamanya waktu untuk pemulihan, telah ditunjukan untuk tetap konsisten terhadap lusinan negara, termasuk pembangunan negara-negara. Hal ini sebagian menjelaskan mengapa pengalaman dan lamanya perbedaan masa depresi bantara ekonomi-ekonomi nasional.
Membedakan definisi dari standar emas
Sebuah standar emas cadangan 100%, atau sebuah standar emas penuh ada ketika otoritas moneter memegang cukup emas untuk ditukar dalam perputaran uang terhadap emas pada harga tukar yang menjanjikan. Hal ini terkadang mengacu sebagai Standar mata uang emas untuk memudahkan identifikasinya dari bentuk lain standar emas yang sudah ada pada waktu tertentu. Sebuah standar cadangan 100% umumnya dianggap sulit untuk diimplementasikan sebagai kuantitas emas di dunia karena terlalu kecil untuk menopang kegiatan ekonomi dunia terkini pada harga-harga emas yang ada sekarang.  Penerapannya akan membawa sebuah kenaikan uang kertas pada harga emas. Lebih jauh, “keperluan” kuantitas uang (seperti yang menghindari inflasi atau deflasi) adalah bukan sebuah kuantitas yang pasti, namun bervariasi secara terus menerus sejalan dengan tingkat aktifitas komersil. Nilai tukar atau mata uang yang dikembalikan oleh standar emas adalah mata uang Jerman Reichsmarks, Dinar Yugoslavia, Lira Turki, Cruzeiros Brazilia, dinars Kroasia, Zloty Polandia, Peso leys Argentina, Kwanzas reajastodos Anggola , Zairean zaires dan bolivianos Bolivia.
Dalam sebuah sistem standar emas internasional (dimana kebutuhan berdasarkan pada standar emas internal pada negara-negara yang mempertimbangkannya)  emas atau sebuah mata uang yang bisa ditukar menjadi emas pada harga pasti digunakan sebagai maksud dari pembuatan pembayaran internasional. Dibawah sistem tersebut, ketika harga nilai tukar naik keatas atau jatuh dibawah harga pasti uang logam emas  oleh lebih dari  harga pengiriman emas dari satu negara ke negara lainnya, perpindahan atau pengaliran yang luas muncul sampai harga kembali pada tingkat resminya. Standar emas internasional sering dibatasi dimana pemilik mempunya hak untuk menukar mata uang untuk emas. Dibawah sistem Bretton Woods, hal ini disebut "SDRs" untuk Special Drawing Rights/ Hak Menarik Khusus.
Keuntungan-keuntungan
Teori dari standar emas tinggal pad ide bahwa maksimum kenaikan dalam kekuatan pembelian pemerintah keadaan darurat selama masa perang menghasilkan deflasi sesudah masa perang, yang tidak akan muncul tanpa lembaga moneter seperti standar emas, yang bertahan pada masa kembali ke tingkat sebelum  masa perang dan oleh sebab itu deflasi masa perang sudah terduga.
Standar emas membatasi kekuatan pemerintahan untuk menginflasi kelebihan harga-harga melalui terbitan mata uang kertas. Hal ini cenderung untuk mengurangi ketidakpastian dalam perdagangan internasional dengan menyediakan pola tetap pada harga nilai tukar internasional. Dibawah standar emas internasional yang klasik, gangguan pada tingkatan harga dapat secara terpisah atau menyeluruh pada suatu negara dapat mengganti kerugian melalui mekanisme penyesuaian pembayaran saldo secara otomatis, yang disebut juga “mekanisme harga alur mata uang”.
Kerugian-kerugian
Harga-harga emas (US$ per ons) sejak tahun 1968, dalam US$ dan penyesuaian inflasi dalam US$.
Total jumlah emas yang pernah ditambang diperkirakan sekitar 142,000 ton.  Dengan asumsi harga sebuah emas US$1,000 per ouns, atau $32,500 per kilogram, total jumlah seluruh emas yang pernah ditambang akan berkisar pada $4.5 trilyun. Jumlah ini kurang dari jumlah sirkulasi uang di Amerika Serikat sendiri, dimana lebih dari $8.3 trilyun berada pada sirkulasi atau dalam deposito (M2). Untuk itu, sebuah pengembalian pada standar emas, apabila juga dikombinasikan dengan sebuah perintah akhir untuk sebuah cadangan kecil dari bank, akan menghasilkan kenaikan signifikan pada nilai terkini emas, yang dapat membatasi penggunaannya dalam aplikasi saat ini. Sebgai contoh, daripada menggunakan rasio of $1,000 per ons, rasio dapat ditentukan pada $2,000 per ons (atau $1,000 per 1/2 ons) yang secara efektif menaikan nilai emas hingga $8 trilyun. Bagaimanapun juga, hal ini terasa sebagai kemunduran secara tertentu pada pengembalian standar emas dan bukan merupakan kemuharaban dari standar emas itu sendiri. Beberapa penyokong standar emas menganggap hal ini dapat diterima dan diperlukan sementara yang lainnya yang tidak menentang sebagian kecil cadangan perbankan berargumentasi bahwa hanya berdasar pada nilai tukar dan bukan pada setoran yang harus ditukar. Nilai dari kurs dasar tersebut (M0) hanya sekitar satu persepuluh setara dengan gambar (M1) yang terdaftar diatas.
Kebanyakan tendensi para ekonom percaya bahwa resesi ekonomi dapat diredakan secara luas dengan menaikan persediaan uang selama masa kemunduran ekonomi. Mengikuti sebuah standar emas dapat dijelaskan melalui penyediaan emas, dan oleh sebab itu kebijakan moneter tidak dapat lagi digunakan untuk menstabilkan ekonomi tepat waktu pada rmasa esesi ekonomi.
Kebijakan moneter dapat secara esensial ditetapkan oleh harga produksi emas. Fluktuasi dalam nilai emas yang ditambang dapat menyebabkan inflasi apabila ada kenaikan atau deflasi apabila ada penurunan. Beberapa orang memegang pandangan bahwa hal ini merupakan kontribusi dari Depresi Hebat.
Beberapa orang menantang bahwa standar emas mudah terkena serangan spekulan ketika sebuah posisi keuangan pemerintahan melemah. Sebagai contoh, beberapa orang percaya bahwa Amerika Serikat dipaksa untuk menaikkan suku bunganya pada saat Depresi Hebat untuk membela kredibilitas nilai tukar mata uangnya.
Apabila sebuah negara ingin menilai uang mata uangnya, hal itu akan membuat perubahan-perubahan yang lebih tajam, secara umum, dibanding kelancaran, akan terlihat kemunduran dalam kesanggupan mata uang, tergantung pada metode devaluasi.
Para penyokong pembaruan standar emas
Kembalinya standar emas didukung oleh banyak pengikut dari Sekolah Ekonomi Austria, para obyektif dan pustakawan secara luas karena mereka menolak peran pemerintah dalam menerbitkan nilai mata uang melalui bank sentral. Sebuah jumlah yang signifikan dari penyokong standar emas juga meminta sebuah perintah akhir untuk cadangan kecil perbankan; namun demikian, pandangan ini jauh dari dunia.
Beberapa pembuat undang-undang saat ini menyokong kembalinya standar emas, berbeda dengan pengikut dari sekolah Austria dan beberapa bagian penyediaan. Bagaimanapun juga banyak ekonom terkemuka yang telah mengekspresikan simpatinya pada sebuah kesulitan azaz mata uang, dan telah berargumentasi melawan mata uang kecil, termasuk Ketua Federal Percadangan Amerika, Alan Greenspan (beliau sendiri dulu seorang obyektif), dan makro ekonom Robert Barro.  Greenspan dengan terkenal mendebat kasus untuk kembali pada standar emas pada bukunya di tahun 1966 " Kebebasan Ekonomi dan Emas", dimana beliau menggambarkan pendukung dari kesanggupan nilai tukar sebagai “Kesejahteraan yang statis” bersikeras pada penggunaan moneter percetakan pers untuk membiayai pengeluaran deficit. Beliau mendebat bahwa sistem kebijakan uang saat ini telah menahan kepemilikan yang menguntungkan pada standar emas karena para banker sentral telah mengejar kebijakan moneter seolah-olah sebuah standar emas masih ditempatnya saja. Anggota kongres Amerika Ron Paul mendebat untuk pengembalian kepada pada standar emas berdasarkan teori “ketegangan murni” emas bahwa emas memiliki nilai hakiki terpisah dari sistem ekonomi manapun karena model fisiknya. Lebih jauh, jumlah dari “ketegangan murni” emas di dunia adalah konstanm menuju pada masalah inflasi.
Sistem moneter global terkini bergantung pada US dollar sebagai cadangan mata uang dengan transaksi terbesar, seperti harga emas itu sendiri dapat diukur. Ketidakstabilan mata uang, tidak dapat dipertukarkan dan batasan akses kredit adalah beberapa alasan mengapa sistem yang berlaku saat ini telah dikritik.  Seorang pembawa acara alternative telah menyarankan, termasuk dasar kekuatan mata uang, keranjang pasar pada mata uang atau komoditas; emas adalah melulu satu dari alternative ini.
Pada tahun 2001 Perdana Mentri Malaysiam, Mahathir bin Mohamad mengajukan mata uang baru yang dapat digunakan untuk mengawali perdagangan bangsa muslim Internasional. Mata uang yang ditawarkannya disebut Dinas emas Islam dan diterangkan setara dengan 4.25 gram dari 24 karat (100%) emas. Mahathir Mohamad mempromosikan konsep dengan dasar kebaikan ekonominya sebagai unit yang stabil pada rekening dan juga merupakan simbol politik untuk menciptakan persatuan yang lebih hebat diatara bangsa islam. Pokok tujuan dari hal ini adalah untuk menurunkan ketergantungan pada dolaar Amerika Serikat sebagai sebuah cadangan mata uang, dan untuk mendirikan mata uang yang bukan pengembalian hutang pada hubungannya dengan hukum islam terhadap hukum kepentingan. Bagaimanapun juga, sampai saat ini, proposal mata uang emas Dinar Mahathir telah gagal untuk menjadi kenyataan.
Menerapkan standar emas di masa kini
Di Amerika Serikat, unit nilai tukar, dollar, merupakan sebuah kesanggupan nilai tukar. Sebuah kesanggupan nilai tukar hanya berdasar pada kepercayaan; apabila warga negara tidak peraya pada mata uangnya atau jika pemerintah tidak menerima mata uangnya, maka hal ini tidak berharga.  Seorang Amerika harus percaya bahwa sedolar memang bernilai sedolar. Sebuah kesanggupan mata uang seperti kertas, memiliki banyak pitfalls yang berhubungan dengannya. Satu dari masalah terbesar berhubungan dengan mata uang kertas dan Badan Percadangan adalah godaan untuk “nyalakan mesin percetakan” sebagaimana Profesor Sherwood Campbell letakkan pada masa resesi, bahwa badan percadangan menyalakan mesin percetakan untuk meluaskan penyediaan uang dimana menyebabkan kenaikan inflasi. Pada masa resesi, hal ini merupakan metode yang efektif, namun pada masa yang baik, menyalakan mesin percetakan akan membawa pada hiperinflasi, dan menurunkan nilai mata uang. Solusi dari masalah ini dan “masalah dari pemerintahan besar dan tingkat kemakmuran” akan menerapkan sebuah standar emas. Sebuah standar emas adalah “suara mata uang”, yang artinya bahwa hal ini relatif stabil pada tingkat harga dan akan dipelihara nilainya. Penerapan sebuah standar emas pada abad ke 21 akan membutuhkan nilai kembali mata uang, yang artinya setiap dolar dalam sirkulasi akan mewakili satu set jumlah emas. Dari tahun 1933 sampai1971 dollar Amerika sebaik emas senilai $35  per ons nya.
Ekonom Austria, Ludwig von Mises mengajukan proposal proses reformasi moneter berikut:
  1. Anggaran Federal harus sesuai dan pemerintah dicegah dari membelanjakan uang lebih dari yang bisa dibuatnya dalam pajak.
  2. Jumlah larangan penerbitan tambahan uang apapun dan kredit oleh Pusat Otoritas Moneter .
  3. sebuah cadangan 100% diperlukan pada seluruh setoran masa depan pada sistem perbankan.
  4. pemerintah Federal harus diceraikan dari sistem moneter.
  5. Seluruh surat hutang Amerika harus ditebus
  6. Sebuah rasio akan didirikan menetapkan satuan nilai emas yang setara dengan satu dolar.
  7. Pemerintah tidak akan mencetak uang tambahan
  8. Jika Cadangan Federal tidak dapat menciptakan kebijakan moneter, maka akan terjadi pemimpin boneka dan digabungkan dengan agen perbendaharaan untuk memelihara pelaksanaan yang kuat dari mata uang baru.
Dengan sebuah pengembalian mata uang yang sulit akan datang kemunduran. Satu dari kemunduran terbesar adalah sirkulasi dalam jumlah mata uang. Untuk menggantikan lebih dari $1.596 trilyun dillar uang dalam saham  (31 Desember 2007) dengan uang akan menjadi sulit untuk menambang seluruh emas tersebut.
Emas sebagai cadangan dimasa kini
Pada tahun 1990an Rusia melikuidasi banyak dari cadangan emas bekas negara USSR, sementara beberapa bangsa mengakumulasi emas dalam persiapan untuk Kesatuan Ekonomi dan Moneter. Mata uang Swiss Fran meninggalkan pengembalian pertukaran mata uang emas. Bagaimanapun juga, cadangan emas disimpan dalam kuantiti besar oleh banyak bangsa dalam artian membela mata uang mereka, dan memagari terhadap dolar Amerika, yang berbentuk borongan cadangan mata uang cair. Kelemahan dalam dolar Amerika cenderung untuk ditukar dengan kekuatan harga emas. Emas tetap merupakan aset utama keuangan pada seluruh bank sentral disamping mata uang asing dan surat jaminan pemerintah. Emas juga disimpan oleh bank-bank sebagai cara memagari terhadap hutang terhadap pemerintahan mereka sendiri sebagai sebuah “cadangan internal”. Kira-kira 19% dari seluruh emas diatas tanah disimpan dalam cadangan oleh bank-bank sentral.
Kedua uang logam emas dan emas batangan diperdagangkan dengan luas dalam pasar-pasar yang sangat cair, dan untuk itulah masih melayani sebagai tempat penyimpanan kekayaan pribadi. Beberapa mata uang terbitan pribadi, seperti mata uang emas digital, dikembalikan oleh cadangan emas.
Pada tahun 1999, untuk melindungi nilai emas sebagai sebuah cadangan, Bankir Pusat Negara Eropa menandatangani perjanjian Washington pada emas dimana disebutkan bahwa mereka tidak akan mengijinkan penyewaan emas untuk tujuan spekulasi, tidak juga mereka akan “memasuki pasar sebagai penjual” kecuali untuk penjualan yang sudah disepakati.